Desa Sukoharjo III adalah desa yang bukan desa trasmigrasi umum, yang asal mulanya adalah suatu pembukaan tanah yang dilaksanakan oleh rombongan para pemuda dari jawa yang disingkat MMPP (Menuju Memberantas Pengangguran Pemuda), yang dimulai pada 23 Agustus 1938 dengan jumlah 20 orang pemuda dan dibantu 100 Kepala Keluarga yang pada waktu itu namanya magersari, sebagai kepala rombongan yang pertama adalah Bapak Pujo Djatmiko dan sebagai pimpinan dari para pemuda itu adalah Bapak Suharjo Wiryopranoto.
Setelah rombongan pertama dapat menyelesaikan tugasnya maka datanglah rombongan kedua pada Tahun 1940 sebanyak 24 orang pemuda dan membawa masing-masing 5 orang magersari. Pemberangkatan mereka dibiayai oleh kolonisasiraad Batavia.
Untuk membantu kelancaran pimpinan membuka tanah di Sukoharjo ini maka didirikan suatu badan yang bernama “ COMISI VANBJITAND” dan sebagai kekuatanya adalah RM. Susilo dengan pembantunya adalah R.Suparno, RM. Sutopo, R. Suharjo Harjowardoyo. Dalam rencananya pembukaan hutan seluas 8 x 8 Km atau 64 Ha, ternyata mengalami kegagalan karena Jepang masuk tahun 1942, sehingga para pemuda banyak yang meninggalkan tempat, dan ada sebagian kecil yang menetap.
Nama Sukoharjo diambil dari nama pimpinan MMPP yaitu R. Sukarjo dan R. Suharjo dengan Kepala Desa yaitu Bapak Djatmiko dengan Cariknya Bapak Mingganuddin dan dibantu oleh Kartodimejo, Kromodimejo, dan Sastro serta Polisi Desa Dullah Rakhmat. Setelah memasuki Indonesia Merdeka, yang pada waktu itu Bapak R. Suharjo Harjowardoyo mempunyai pemikiran sehingga terdapat 2 orang Jepang yang ditempatkan di daerah Sukoharjo namun usaha ini menemui kegagalan sebab diserbu oleh Barisan API dari Pringsewu. Dalam penyerbuan tersebut Bapak R. Suharjo Harjowardoyo, Bapak Pujo Djatmiko, Bapak Darmo dan Bapak Sumowirojo di ambil di bawa ke Pringsewu, tetapi kesemuanya itu dapat di selesaikan dengan baik pada tahun 1943, sehingga pembangunan desa dapat dilaksanakan yang kemudian menjadi dua desa yaitu Sukoharjo I dan Sukoharjo II.
Selanjutnya setelah Proklamasi Kemerdekaan Rebublik Indonesia, hubungan pemerintahan bergabung dengan Gedung Tataan. Dan setelah itu desa Sukoharjo menjadi desa pengungsi dan telah berkembang menjadi 7 (tujuh) desa yaitu :
- Desa Sukoharjo I
- Desa Sukoharjo II
- Desa Sukoharjo III
- Desa Sukoharjo IV
- Desa Pandansurat
- Desa Panggungrejo
- Desa Pandansari
Pada Tahnu 1970 terjadilah pemekaran Daerah, sehingga desa-desa yang terletak disebalah utara way sekampung berdiri sendiri dan membentuk suatu wilayah kecamatan dengan nama Kecamatan Sukoharjo dengan jumlah desa sebanyak 14 desa. Dan pada Tahun 1970 terjadilah pemekaran daerah lagi dengan menjadikan kampung-kampung bawahan desa Sukoharjo menjadi 11 (sebelas) desa yaitu :
- Desa Sukoharjo I
- Desa Sukoharjo II
- Desa Sukoharjo III
- Desa Sukoharjo IV
- Desa Pandansurat
- Desa Panggungrejo
- Desa Pandansari
- Desa Keputran
- Desa Sukoyoso
- Desa Enggal Rejo
- Desa Sukaharum
Sehingga jumlah desa dalam daerah Kecamatan Sukoharjo berjumlah 24 desa, maka dengan demikian praktis desa Sukoharjo yang tadinya 11 kampung/pendukuhan kini berdiri sendiri dengan nama desa Sukoharjo III. Dan luas Sukoharjo III saat ini kurang lebih 199,8 Ha.
Demikian selayang pandang atau sejarah singkat Desa Sukoharjo III yang dapat kami sampaikan kepada para pegiat Medsos, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.